GELANDANG Persib Bandung, Firman Utina menilai, pemain usia dini bakal menjadi korban dari pembekuan PSSI yang dilakukan Kemenpora. Dia prihatin pada kondisi persepakbolaan nasional saat ini.
Firman mengatakan, padahal kompetisi di Indonesia sudah berjalan dengan baik, terbukti setiap peserta berlomba menjadi tim profesional. Demikian, perseteruan dua kubu tersebut, menurutnya bakal berimbas pada masa depan persepakbolaan di Tanah Air.Terutama bila ujungnya berbuah penalti dari FIFA.
"Seandai liga dihentikan, banyak pemain yang ngganggur, generasi kita yang mau berkembang tiba-tiba tidak ada tolak ukur sepak bola lagi," kata Firman di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (20/4).
Bila kompetisi lokal akhirnya berhenti, dia khawatir sulit menemukan generasi muda yang bisa diandalkan memperkuat tim nasional (timnas) kelak. "Saya punya anak laki-laki, dia lihat sepak bola, takut dia kecewa, padahal kita masih butuh generasi yang baik suatu saat bisa bawa tim nasional," jelasnya.
Firman pun berharap polemik tersebut segera mendapat titik temu. Karena dia yakin kedua pihak pun sebenarnya memiliki misi yang sama, yakni membuat persepakbolaan nasional lebih maju.
"Mudah-mudahan ada titik temu dan ketua PSSI terpilih bisa ada titik temu dan bisa berhadapan. Keduanya sama tujuannya ingin sepak bola Indonesia lebih baik pasti ada solusinya," ucapnya.
Jika sampai ditindak FIFA, tentu akan mencedarai nama negara. Karena, bakal menjadi gunjingan negara lainnya. "Sayang negara kita besar, prestasi sudah lumayan bagus jangan sampai jadi tontonan negara luar, tidak ingin seperti badut ditertawakan orang," ujar Firman.
Sebagai pemain, Firman juga ingin dilibatkan untuk berkoordinasi dengan Menpora Imam Nahrowi guna membicarakan kelangsungan kompetisi. "Kami sebagai pemain bisa bertemu dengan Menpora, minimal dari setiap tim ada perwakilan dua orang yang koordinasikan seperti apa. Kalau itu pun diizinkan ingin ada langkah sepert itu sepakbola dan pemain harus terlibat," pungkasnya. (ddy)
Firman Utina Ingin Bertemu Menpora
Related Templates
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar